Blog Archive
Categories
- Acara Budaya (5)
- Air terjun Dusun Kuning (1)
- Air Terjun Singsing (1)
- Alas Kedaton (1)
- Amed (2)
- Arak Bali (1)
- Arsitektur Bali (1)
- ATV Driving (1)
- Bali Art Centre (2)
- Bali Bird Park dan Reptile Park (1)
- Bali Eye Balloon (1)
- Bali Kuno (1)
- Bali Safari and Marine Park (BSMP) (2)
- Bali Timur (1)
- Banana Boat (1)
- Barong (1)
- Batik (1)
- Batik Bali (1)
- Batu Abah (1)
- Batu Beling (1)
- Batu Lumbung (1)
- Batubulan (1)
- Bebek Bengil (1)
- Bedugul (7)
- Belanja (4)
- Belanja Murah di Bali (2)
- Belanja Oleh-oleh (4)
- Berita (3)
- Bersepeda (1)
- Bersihkan Hati (1)
- Betutu (1)
- Bikin Tato (1)
- Brahmavihara-Arama (1)
- Bunga Citra Lestari (1)
- Bunut Bolong (1)
- Bunute (1)
- Candi Dasa (1)
- Celuk (1)
- Ceningan (1)
- cuaca bali (2)
- Cupak Grantang (1)
- Danau Batur (1)
- Danau Beratan (6)
- Danau Buyan dan Tamblingan (3)
- Desa Kamasan (2)
- Desa Taro (2)
- Desa Wisata (2)
- Directori Spa (1)
- Direktori Warung Bali (1)
- Diving (4)
- Drama Gong (2)
- Dugem (1)
- duka (1)
- Fauna Bali (4)
- Fesyen (1)
- Flora Bali (1)
- Flu Babi (3)
- Flying Fish (1)
- Garuda Wisnu Kencana (GWK) (1)
- Gempa (2)
- Gunung Agung (4)
- Gunung Batur (2)
- GWK (1)
- Hipnotis (4)
- Hotel (13)
- Hotel di Canggu (1)
- Hotel di Denpasar (1)
- Hotel di Kuta (2)
- Hotel di Sanur (1)
- Hotel Murah di Bali (8)
- hotel murah di Kuta (1)
- Hotel Murah di Legian (3)
- Hotel Murah di Petitenget (1)
- Hotel Murah di Tuban (1)
- HUT Kemerdekaan (1)
- Imlek (1)
- Industri Kreatif Bali (3)
- Info (1)
- Inspirasi Bali (1)
- Jadwal Acara Hiburan (2)
- Jadwal Pementasan Tari Bali (5)
- Jati Luwih (1)
- Jet Ski (1)
- Joged (1)
- Joged Bumbung (3)
- Jogging (1)
- Jungut Batu (1)
- Kab. Badung (21)
- Kab. Bangli (7)
- Kab. Buleleng (10)
- Kab. Gianyar (16)
- Kab. Karangasem (18)
- Kab. Klungkung (10)
- Kab. Tabanan (10)
- Kabupaten Jembrana (6)
- Kalendar Festival Tahunan (3)
- Kapal Selam (1)
- Kawasan Batur (5)
- Kawasan Nusa Penida (2)
- Kawasan Tukad Unda (1)
- Kayaking (1)
- Kebun Raya Ekakarya (1)
- Kerajinan Kayu (1)
- kerajinan keris (1)
- Kerajinan Perak (1)
- keris bali (1)
- Kerta Gosa dan Taman Gili (1)
- Kiadan (1)
- Kongco Dwipayana (1)
- Kopi Bali (1)
- Korupsi (1)
- Kota Denpasar (24)
- Kunjungan Wisata (5)
- Kuta Carnival (1)
- Lawar (2)
- Layang-layang (2)
- Le Mayeur (1)
- Lebaran di Bali (3)
- Legian (1)
- Lembongan (1)
- Lingkungan (1)
- Lovina (3)
- Luna Maya (1)
- Makanan Jepang (1)
- Makanan Khas Bali (6)
- Meami-amian (1)
- Meditasi (1)
- Melasti (1)
- Monumen Bajra Sandhi (2)
- Monumen Maya (1)
- Monumen Ngurah Rai (1)
- Monumen Puputan Badung (1)
- Monumen Puputan Klungkung (2)
- Museum (2)
- Museum Bali (5)
- Musik Bali (4)
- Musik di Bali (5)
- Nasi Jinggo (1)
- Nasi Séla (1)
- Ngaben (1)
- Ngopi di Bali (1)
- Nusa Penida (1)
- Nyepi (6)
- Ogoh-ogoh (1)
- Olahraga Air (13)
- Omed-omedan (1)
- Padang Bai (1)
- Paint Ball (1)
- Paket Wisata (2)
- Pameran (3)
- Panca Bali Krama (2)
- Pantai Amed (2)
- Pantai Balangan (1)
- Pantai Dreamland (1)
- Pantai Jimbaran (1)
- Pantai Kedonganan (1)
- Pantai Kuta (12)
- Pantai Legian (3)
- Pantai Lepang (1)
- Pantai Lovina (3)
- Pantai Medewi (1)
- Pantai Mertasari-Sanur (1)
- Pantai Nusa Dua (2)
- Pantai Padang-padang (1)
- Pantai Sanur (8)
- Pantai Seminyak (1)
- Pantai Suluban (2)
- Pantai Tanjung Benoa (6)
- Pantai Tulamben (4)
- Parade Budaya (1)
- Parasailing (1)
- Pasar Seni Sukawati dan Guwang (1)
- Pecha Kucha (1)
- Pegayaman (1)
- Pelabuhan (1)
- Pembobolan ATM (1)
- Pembuatan Garam (1)
- Pemuteran (1)
- penginapan murah (1)
- Penglipuran (1)
- Penjor (1)
- Pentas Hiburan (5)
- Pentas Seni (1)
- Penyewaan Mobil (2)
- Perairan Pulau Menjangan (1)
- Perang Pandan (1)
- Pertunjukan Tari (4)
- Pesta Kesenian Bali (14)
- Petualangan (20)
- Pia Legong (1)
- Piala Dunia (1)
- Pojok Ngopi (1)
- Pulau Menjangan (1)
- Pulau Penyu (2)
- Puncak Malibu (1)
- Puncak Mangu (1)
- Puncak Manta (1)
- Pura Beji (1)
- Pura Besakih (11)
- Pura Bukit Sari di Sangeh (1)
- Pura Candi Gunung Kawi (1)
- Pura Goa Gajah (1)
- Pura Goa Lawah (1)
- Pura Gunung Raung (1)
- Pura Lempuyang (1)
- Pura Luhur Uluwatu (1)
- Pura Mangening (1)
- Pura Meduwe Karang (1)
- Pura Penataran Sasih (1)
- Pura Ponjok Batu (1)
- Pura Purancak (1)
- Pura Pusering Jagat (1)
- Pura Rambut Siwi (1)
- Pura Samuan Tiga (1)
- Pura Taman Ayun (1)
- Pura Tirta Empul Tampaksiring (1)
- Puri Agung Karangasem (1)
- Puting Beliung (1)
- Putung (1)
- Rabies (2)
- Rafing (1)
- Rafting (2)
- Ramadhan (1)
- Rujak kuah pindang (1)
- Safari Gajah (1)
- Salak (1)
- Salsa (2)
- Sambal Matah (1)
- Sampah (1)
- Sanghyang (1)
- Sanur (4)
- Sate Lilit (1)
- Sea Walker (1)
- Seni Suara (1)
- Seputar Bali (1)
- Siwa Ratri (1)
- Snorkeling (2)
- Spa (1)
- Spiritual Event (1)
- Sri Tanjung (1)
- Srombotan (1)
- Subak (2)
- Sungai Ayung (1)
- Surfing (4)
- Taman Kupu-kupu (1)
- Taman Margarana (1)
- Taman Nasional Bali Barat (1)
- Taman Rosani (1)
- Taman Tirta Gangga (1)
- Taman Ujung (1)
- Tamblingan (1)
- Tanah Lot (1)
- Tango (1)
- Tanjung Benoa (10)
- Tari Bali (9)
- Telaga Waja (1)
- Tempat Makan Halal (10)
- Tenganan (2)
- Tip Berwisata di Kawasan Batur (1)
- Topeng Sidakarya (1)
- Toyabungkah (1)
- Toyapakeh (1)
- tragedi (1)
- tranportasi (1)
- Travel (2)
- Treckking (1)
- Trekking (1)
- Trik Liburan di Bali (3)
- Tumpek Landep (1)
- Tunadaksa (1)
- TV Lokal Bali (1)
- Uang Kepeng (1)
- Ubud (1)
- Unikum Bali (2)
- Upacara (9)
- UWRF (1)
- Valentine Day di Bali (3)
- Warung Be Sanur (1)
- Warung Italia (1)
- Waterbom (1)
- Wisata Alam (2)
- Wisata Hujan (1)
- Wisata Lidah (38)
- Wisata Lidah di Bali (22)
- Wisata Masjid (1)
- Wisata-Sosial (1)
- World’s Best Island (1)
Maulid Nabi di Pegayaman: Ekspresi Bali, Hati Islami
0 Comments | Posted by Dewa in Kab. Buleleng, Pegayaman
Pegayaman adalah nama sebuah desa tua di pedalaman Bali utara. Letaknya sekitar 75 kilometer dari Kuta.Sebagian besar penduduknya adalah Muslim. Mereka instens menerapkan budaya Bali dalam kehidupan sehari-hari sembari tetap menjaga kemurnian ajaran agamanya: Islam. Penduduk desa ini sekitar 3 ribu jiwa. Sebagian besar penduduk bertani dan berkebun (kopi dan cengkeh).
Memahami masyarakat Desa Pegayaman sebaiknya dimulai dengan menyaksikan perayaan Maulid Nabi di kampung itu. Perayaan maulid di sana merupakan pesta budaya. Sepekan penuh masyarakat di sana bergembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dimulai dengan membuat tape, membuat jaje uli (penganan dari ketan), lalu mempersiapkan sokok base dan sokok taluh, mengarak sokok dan pawai keliling desa, dilanjutkan dengan pegelaran pencak silat setiap sore.
Perayaan Maulid di Pegayaman di awali dengan Muludan Base (Maulid Sirih) pada 12 Rabiul Awal, tepat hari kelahiran Nabi Muhammad. Perayaan ini dilakukan dengan membuat sokok base, yaitu rangkaian dauh sirih, kembang, dan buah-buahan.
Kata sokok diduga berasal dari Bahasa Jawa, soko, yang berarti tiang. Memang rangkaian ini terdiri dari tiang utama yang terbuat dari batang pisang yang didirikan di atas sebuah dulang. Pada tiang tersebut ditancapkan beberapa batang bilah bambu. Pada bilah bambu itulah sirih, kembang, dan buah-buahan dirangkai. Sokok base sangat mirip dengan pajegan yang dibuat masyarakat Hindu di Bali saat berupacara di pura pada hari-hari tertentu.
Puluhan sokok base yang dibuat masyarakat itu dibawa ke masjid, dideretkan di tengah-tengah lingkaran orang yang akan membacakan barzanji (karya sastra Arab klasik yang berisi riwayat dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad).
Usai membaca barzanji, rangkaian sokok base dibongkar. Kembang dan daun sirih dibawa pulang, diletakkan di dinding rumah atau di sawah. Konon rangkaian daun sirih dan kembang bekas sokok base itu dapat mendatangkan berkah untuk rumah atau sawah.
Pada hari kedua, Desa Pegayaman benar-benar berada dalam pesta besar. Seluruh masyarakat sibuk dengan kegiatan maulid itu. Laki-perempuan, besar-kecil bersuka ria dalam perayaan yang mereka sebut dengan Muludan Taluh (Maulid Telur). Pada hari itu puluhan sokok taluh, yaitu rangkaian serupa sokok base namun dilengkapi dengan telur, diusung ke masjid. Di sepanjang jalan, masyarakat berjejal menyaksikan iring-iringan sokok keliling desa. Iring-iringan itu dimeriahkan oleh tabuhan rebana dari sekehe (kelompok) Hadrah yang begitu meriah. Tabuhan burde (sebangsa rebana besar yang terbuat dari bungkil pokok pohon kelapa) yang ditabuh sejak pagi hingga sore, membuat suasana perayaan semakin gempita.
Ketut Syahruardi Abbas (50), putra Pegayaman yang kini menetap di Denpasar dan berprofesi sebagai penulis, sangat bangga dengan tradisi ini. "Dalam konteks kebudayaan dan ibadah ini, tradisi ini pantas diacungi jempol. Pendiri desa Pegayaman mampu memasukkan berbagai unsur kebudayaan tanpa mengingkari esensi keberagamaan,” ucapnya.
Menurut Abbas, yang pernah memimpin berbagai media di Bali, masyarakat Pegayaman sama sekali tidak merasa risih mengarak sokok base dengan mengenakan pakaian khas Bali. Bagi mereka perayaan ini hanyalah sebuah ekspresi budaya. Ini sangat berbeda dengan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Pada kedua hari raya itu masyarakat Pegayaman, hanya datang ke Masjid menyelenggarakan shalat Ied, sama dengan masyarakat Muslim lainnya. Memang mereka menambahkan rangkaian hari-hari menjelang hari-H, yakni penapean (hari membuat tape pada hari H-3), penyajaan (hari membuat jajan pada hari H-2), penampahan (hari memotong hewan pada hari H-1), dan manis lebaran (sehari setelah hari H), sama seperti yang dilakukan umat Hindu menjelang hari Galungan. ”Tapi, semua itu sama sekali tidak masuk ke masjid, tidak merupakan bentuk ibadah,” tandas Abbas.
0 Comments for Maulid Nabi di Pegayaman: Ekspresi Bali, Hati Islami
Leave a comment!