/

Lebaran, Toko-toko Kerajinan di Kawasan Legian Tutup

Suasana perayaan Hari raya Idul Fitri tidak saja terasa di daerah-daerah yang warganya mayoritas beragama Islam, tetapi juga terasa di kawasan wisata Legian. Bedanya, jika di daerah-daerah yang warganya mayoritas Muslim, pada hari ini terasa marak oleh hilir mudik warga dengan wajah cerah mengunjungi kerabat atau tempat-tempat hiburan, di kawasan Kuta dan sekitarnya justru sebaliknya. Situasi di wilayah yang berdampingan dengan kawasan Kuta itu terasa lengang. Ini terjadi karena sebagian besar karyawan toko kerajinan, toko aksesoris, warung makan, tukang tato, tukang pijat, hingga pedagang asong di kawasan tersebut beragama Islam dan mudik ke Jawa atau ke Lombok untuk berlebaran. Hanya jalan Padma yang tampak sedikit marak.

Kelengangan bukan hanya terjadi pada saat Idul Fitri, melainkan sudah terjadi dua hari sebelumnya. Bahkan, ada beberapa toko yang sudah tutup empat hari sebelumnya.

Bagi toko-toko yang masih buka, suasana seperti itu terasa kurang nyaman. Soalnya, kedatangan turis pun ikut surut. "Turis-turis jadi ndak ada yang datang. MUngkin mereka merasa suasananya jadi ndak menarik kalau sepi," ucap Kadek Warni, penjaga toko aksesoris di jalan Arjuna, Legian.

Menurut Kadek, biasanya suasana seperti ini akan berlangsung hingga dua hari setelah Lebaran. Setelah itu, suasana akan marak kembali.

Namun kelengangan itu tak terjadi di kawasan Kuta, Dreamland dan Uluwatu. Ketiga kawasan tersebut penuh sesak oleh pelancong. Kalau di kawasan Kuta sesak oleh pelancong mancanegara, di kawasan Uluwatu dan Dreamland sesak oleh pelancong domestik. Karena sebagian besar dari pelancong tersebut menginap di Kuta, maka pada jam-jam setelah matahari terbenam, hampir seluruh ruas jalan kawasan tersebut macet berat. Di ruas-ruas jalan menuju Kuta, antrean mobil para pelancong merayap hingga hampir satu kilometer panjangnya. (abe/jjb)

RSS Feed

0 Comments for Lebaran, Toko-toko Kerajinan di Kawasan Legian Tutup

Leave a comment!