Archive for November 2009

/

Ekowisata Kiadan, Berwisata Sembari Mengakrabi Alam

Ini adalah satu di antara sedikit wahana Ekowisata (Ecotourism) yang ada di Bali. Wahana ini berupa perkebunan kopi yang dikelola oleh masyarakat setempat. Lokasinya di Banjar Kiadan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Di banjar terebut, masyarakat mengelola kebun kopi dan memproduksi bubuk kopi dengan merek dagang “Ijo Bang”. Pada areal perkebunan kopi seluas 243 hektar tersebutlah ekowisata ini dilaksanakan. Bentuknya adalah wisata trekking menyusuri areal perkebunan dan beberapa tempat menarik antara lain air terjun Nungnung.

Ada dua jalur trekking yang ditawarkan, yakni “Jalur Panjang” yang menghabiskan waktu sekitar tiga jam, dan “Jalur Pendek” yang memutuhkan waktu hanya satu jam saja. Dalam perjalanan tersebut, kamu akan dipandu oleh seorang atau beberapa orang pemandu yang akan menjelaskan secara mendetil tentang berbagai macam tumbuhan, perdu, semak dan pohon yang ada di sepanjang perjalanan, lengkap dengan kegunaannya masing-masing.

Ketika Jalan-jalan Bali bertandang ke sana, kami disambut dengan hangat oleh pengelola di Balai Subak Sari Boga, Br. Kiadan, Pelaga, Badung Utara. Balai Subak tersebut adalah sebuah wantilan (aula) yang tampak unik karena plafonnya yang terbuat dari bambu batangan. Hampir semua mebel dan perabotannya pun terbuat dari bambu.

Di wantilan tersebut, kami disuguhi kopi Kiadan yang rasanya begitu khas. Sebelum disuguhkan, kopi itu yang direbus dengan kuali yang terbuat dari tanah di tungku dengan bara api yang terukur sedemikian rupa. Sebagai teman kopi, kami mendapat suguhan penganan yang terbuat dari ketan dan ketela rambat yang di kukus. Keduanya diurap dengan parutan kelapa dan, bila suka, disirami cairan gula merah.

Setelah itu, barulah kami berkeliling menelusuri perkebunan kopi sembari mengenal lebih dekat tanaman bambu, tanaman-tanaman obat, serta kehidupan masyarakat yang ada di wilayah itu. Seorang pemandu yang berpengalaman sejak 1999 mengantarkan kami untuk mengenal banyak hal yang tadinya tampak biasa-biasa saja menjadi terasa luar biasa. Di Kiadan, selain pemandu tadi, ada 11 pemandu lain yang bisa melakukan hal yang sama.

Untuk rombongan trekking yang besar dan berniat menginap di kawasan ini, tersedia sarana akomodasi berupa home stay yang mampu menampung sebanyak 30 orang tamu.

Hide

/

Menikmati Sun Rise di Bedugul

Mungkin karena kendala jarak, tak banyak pelancong yang datang ke Bedugul untuk menikmati pemandangan indah dari tepian Danau Beratan saat matahari terbit. Padahal, pemandangan alam di sekitar danau pada saat matahari menyembul dari balik bukit, begitu memesona. Selama ini, pelancong memadati obyek wisata Bedugul pada siang hingga sore hari.Mereka biasanya datang untuk menikmati pemandangan dari tepian danau atau dari tengah danau dengan menumpang boat, berpose di pinggir danau dengan latar belakang pura Ulun Danu yang anggun, atau menyempatkan diri memancing ikan di dermaga-dermaga yang tersedia.

Hanya sedikit Pelancong yang mengunjungi Danau Beratan ini sebelum pukul 06.00 Wita untuk menyaksikan keindahan danau saat matahari terbit. Memang, untuk mencapai obyek wisata ini sepagi itu, jika menginap di Kuta, kamu harus sudah berangkat menuju lokasi pada pukul 03.45 Wita, sebab perjalanan dari Kuta ke Bedugul memakan waktu antara satu hingga satu setengah jam. Sedangkan matahari terbit pada pukul 05.40 Wita.

Bagi kamu, yang ngebet ingin menyaksikan pemandangan indah matahari terbit dari tepian Danau Beratan, cara mudah yang bisa kamu tempuh adalah dengan menginap di home stay, hotel atau resort yang banyak terdapat di wilayah itu. Harga home stay berkisar antara Rp. 75 ribu hingga Rp.200 ribu. Untuk hotel dan resort, berkisar antara Rp. 250 ribu hingga Rp. 900 ribu. (abe/jjb)

Hide

/

Harimau Bali, Kekayaan Hayati yang Telah Punah

Harimau Bali (Panthera tigris balica) sebagai salah satu kekayaan hayati Pulau Dewata telah hilang keberadaannya. Subspesies harimau ini punah bersamaan dengan kepunahan Harimau Jawa. Saat ini, dari tiga sub-spesies harimau yang hidup di kawasan Indonesia, tinggal Harimau Sumatera saja yang masih bertahan. Itu pun dengan ancaman kepunahan yang luar biasa pula.

Harimau Bali adalah harimau terkecil dari tiga sub-spesies yang hidpu di Indonesia. Menurut beberapa catatan, Harimau Bali terakhir diyakini ditembak pada tahun 1925, dan sub-species ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937. Kemungkinan besar kepunahan disebabkan oleh wilayah Bali yang sempit dengan areal hutan yang terbatas. Hal itu menyebabkan populasi harimau tidak pernah meningkat. Ketika populasi manusia meningkat, harimau itu pun mengalami kepunahan.

Klasifikasi ilmiah harimau Bali menurut Schwarz (1912):
Kerajaan: Animalia.
Filum: Chordata.
Kelas: Mamalia.
Ordo: Carnivora.
Famili: Felidae.
Genus: Panthera.
Spesies: Panthera tigris.
Upaspesies: Panthera tigris balica.
Nama trinomial: Panthera tigris balica.



Hide

/

The Samaya, Hotel Resor Terbaik di Indonesia

The Samaya Seminyak Bali mendapatkan World Travel Awards sebagai hotel resor terbaik di Indonesia tahun 2009. World Travel Awards adalah organisasi pelaku wisata dunia yang berkantor pusat di London. Setiap tahun organisasi ini memberikan penghargaan kepada pelaku wisata seperti hotel, biro perjalanan, badan promosi wisata, bandar udara, perusahaan penerbangan, bahkan menteri.Penghargaan diberikan kepada lembaga yang secara konsisten membantu meningkatkan standar dan mengembangkan industri kepariwisataan.

Pemilihan dilakukan melalui pengambilan suara secara independen oleh lebih dari 183.000 pelaku wisata, biro perjalanan, dan jasa pendukung pariwisata di seluruh dunia.

Tradisi pemberian penghargaan ini berlangsung sejak tahun 1993. Tahun ini merupakan tahun dengan jumlah pemilih terbesar.

Acara penyerahan penghargaan ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah dari sejumlah negara, pelaku wisata dunia, serta 120 finalis Ratu Dunia 2009, yang umumnya menjadi promotor dan duta wisata negara asal mereka.

The Samaya adalah hotel resor yang terletak di Seminyak, Bali, berdiri di atas areal seluas 4 hektar. Hotel yang dikelola oleh Kelompok HOtel Santika.ini terdiri dari 46 vila dan 51 kamar. (abe/diolah dari kompas.com)

Info selengkapnya, klik The Samaya Bali

Hide