Archive for July 2010

/

Pemenang Blog Award Pekan Ketiga Juli 2010

Blog yang tengah anda baca ini, memenangi penghargaan Internet Sehat Blog & Content Award (ISBA) 2010 untuk kategori Bronze pada pekan ketiga Juli 2010. Penghargaan kategori Bronze adalah penghargaan yang diberikan kepada dua situs pilihan per satu pekan. Blog-blog tersebut dinilai dari situs yang didaftarkan dan blog/web walking yang dilakukan oleh panitia.

Selanjutnya, delapan blog pemeraih Bronze Award ini dinilai lagi untuk meraih Silver Award pada bulan bersangkutan. Sembilan peraih Silver Award yang terpilih pada periode tiga bulan, diseleksi lagi untuk meraih predikat Gold Award. Di ujung tahun, 12 pemegang Gold Award akan disandingkan dan akan dinilai untuk memenangkan Platinum Award.

Internet Sehat Blog & Content Award (ISBA) 2010 merupakan kelanjutan dari ISBA 2009, yaitu sebuah penghargaan sepanjang tahun yang diberikan kepada pengelola blog (blogger), boleh perseorangan ataupun berkelompok, yang dengan segenap daya kreatifitasnya telah menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan di blog. Tulisan tersebut tentunya yang harus dapat memberikan ide ataupun mengarahkan pembaca untuk melakukan tindakan yang positif dan bermanfaat, bagi dirinya ataupun masyarakat sekitarnya di Indonesia.

Bulan ini dan seterusnya, atas masukan dari berbagai pihak, maka web yang akan dinilai kontennya tidak hanya terbatas pada blog, tetapi juga model kumpulan informasi online dalam bentuk lainnya baik berupa portal, wiki, jejaring sosial dan sebagainya. Motto ISBA 2010 adalah: “Internet Sehat, Konten Sempurna”

Jenis konten yang dinilai terbagi bagi atas sembilan jenis konten, yaitu:
1. education (situs tentang dunia pendidikan, formal/informal, atau tentang ilmu pengetahuan yang relevan dan digunakan dalam proses belajar-mengajar)
2. family (situs tentang problematika keluarga, kesehatan ibu-anak, kehidupan remaja, perencanaan keuangan dan rumah/taman)
3. student (situs yang dibuat dan dikelola oleh siswa SD-SMP-SMA, baik yang sifatnya blog personal, kelompok, maupun mading online)
4. techno (situs tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru, termasuk soal ICT, software/hardware maupun sains umum)
5. citizen journalist (informasi tentang ulasan/liputan/analisis yang terkait dengan aneka berita/informasi yang dekat dekat dengan pembaca serta faktual)
6. lifestyle (situs yang kental dengan tulisan gaya hidup, semisal shopping, buku, film, musik, pernak-pernik, otomotif, dan sebagainya)
7. business (situs yang menyelenggarakan jual-beli produk dan/atau jasa secara online, baik yang dikelola oleh perseorangan ataupun kelompok)
8. variety (situs yang isinya bervariasi dan aneka macam jenis artikel, tetapi disajikan dengan karakter yang kuat dari penulisnya)
9. inspiring (situs dengan konten yang unik dari sisi kreativitas isi, yang tidak termasuk dari kriteria di atas)

Kumpulan informasi atau situs tersebut bebas dihostingkan di mana saja dan dengan domain apa pun. Tetapi sangat dianjurkan untuk diletakkan di layanan lokal (dalam negeri), walaupun hal tersebut tidak akan mempengaruhi penilaian.

Panitia melibatkan tokoh-tokoh kompeten yang akan menyeleksi blog-blog yang kelak pantas mendapat Gold Award dan Platinum Award. Mereka adalah Budi Putra (Blogger, Wartawan, Pendiri Asia Blogging Network, Country Editor Yahoo Indonesia); Romi Satria Wahono (Blogger, Ahli IT, Pendiri IlmuKomputer.com); Wicaksono Hidayat (Blogger, Wartawan, Managing Editor detikINET.com); Onno Purbo (Penulis, Ahli IT, Ketua Dewan Penasehat ICT Watch); dan dua orang ahli dari Perwakilan XL Axiata dan Norton Symantec.

Adapun poin penilaiannya adalah :
1. konten yang kreatif, unik dan kontekstual serta memiliki nilai tambah (bermanfaat) bagi pembacanya
2. konten tidak sekedar copy-paste dari sumber lain (jika berupa saduran, diperbolehkan asal tetap menyebutkan sumbernya)
3. konten dapat berupa fitur, berita, opini, ulasan, ringkasan, kajian, tips, kiat, reportase, dll.
4. konten diharapkan berbahasa Indonesia (tetapi juga boleh berbahasa inggris), formal maupun informal, teknis maupun non-teknis, sepanjang mudah dipahami pembaca umum
5. situs di-update secara berkala (rutin) dan harus tercantum data diri yang benar (minimal nama dan e-mail valid)

Hide

/

Legong Keraton, Keindahan di Pesisir Berawa



Oleh: Maria Ekaristi

Saya tiba di hotel itu hanya beberapa menit menjelang tengah hari. Matahari di atas kepala begitu terik. Panasnya menembus atap kabin mobil dan melelehkan keringat nyaris di sekujur tubuh. Tapi begitu memasuki areal parkir, dan melangkah menuju lobby, suasana nyaman langsung memeluk saya. Hamparan taman yang asri di antara bangunan-bangunan yang tertata apik, seketika memanjakan mata sehingga hati saya pun teduh. Apalagi, dari lobby itu jelas terlihat bentangan cakrawala yang memisahkan laut dan langit --dua hamparan warna biru yang begitu memesona.

Itulah sekilas suasana saat memasuki Legong Keraton Beach
Hotel, Canggu, sebuah hotel mungil di tepian di pantai Berawa. Hotel ini terletak sekitar 10 kilometer di sebelah utara pantai Kuta. Dengan berkendara, dari Kuta anda bisa menjangkaunya dalam waktu sekitar 20-30 menit saja.

Hotel ini terdiri dari 40 kamar dengan berbagai type. Setiap tipe kamar menawarkan kenyamanan yang tak terlupakan. Tipe Superior Room, misalnya. Kamar-kamar ini terletak di lantai tiga bangunan yang berada di tengah-tengah taman tropis yang rimbun. Semua kamar ini memiliki balkon yang berhadapan dengan taman hijau yang asri.

Ada 17 kamar tipe ini tersedia di Legong Keraton Beach
Hotel. Semuanya bergaya kontemporer dan dilengkapi fasilitas AC, TV satelit, lemari es/mini bar, IDD telepon, kamar mandi dengan air panas dan dingin, dan safety deposit box.

Kamar tipe Deluxe lebih-lebih lagi. Selain kenyamanannya, kamar tipe ini menawarkan privasi yang lebih terjaga. Ada 12 kamar tipe deluxe di hotel ini. Semuanya terletak di lantai dua. Fasilitas di dalamnya antara lain AC, TV satelit, lemari es/mini bar, IDD telepon, kamar mandi dengan air panas dan dingin, di safety deposit box, dan balkon.

Lalu, Super Deluxe Room. Kamar tipe ini sangat cocok untuk keluarga sebab memiliki akomodasi super luas. Selain berbagai fasilitas seperti yang terdapat pada kamar tipe Superior dan Deluxe, di dalam kamar tipe ini terdapat pula sebuah ruang tamu dengan sofa yang berkelas.

Ada dua kamar Super Deluxe. Keduanya berada di lantai dua dan memiliki balkon besar yang berhadapan dengan taman.

Tipe kamar yang lainnya adalah Beachfront Deluxe Room. Terletak di lantai tiga, kamar tipe ini memiliki berbagai macam akomodasi individual yang unik dengan balkon yang menghadap ke pantai. Kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur poster yang mewah. Selain fasilitas seperti yang terdapat pada tipe kamar sebelumnya, Beachfront Deluxe Room dilengkapi dengan bathtub dan shower dengan air panas dan dingin.

Terakhir, tipe Beachfront Cottage. Tersedia tiga cottage. Semuanya dibangun dalam gaya kontemporer dan menghadap ke laut. Teras depannya langsung berhadapan dengan pemandangan laut sekaligus taman yang indah. Dilengkapi dengan tempat tidur poster mewah, kamar tipe ini sangat cocok untuk berbulan madu. Fasilitas yang melengkapi kamar ini sama dengan yang ada pada kamar-kamar tipe lainnya. Bedanya, di sini ada bathtub dan shower dengan air panas dan dingin serta perangkat pembuatan teh dan kopi.

Selain kamar, fasiltas-fasilitas yang dimiliki hotel ini adalah Spa yang menawarkan layanan pemijatan dan penyembuhan dengan teknik herbal tradisional Bali; Ruang Pertemuan berbentuk U dengan kapasitas 25 orang yang sangat cocok untuk melakukan gathering dan makan siang sembari menikmati keindahan pantai Berawa; serta kolam renang yang nyaman dan menyenangkan terhampar di bawah julangan pohon-pohon kelapa dan aren dengan daunnya yang melambai-lambai.

Untuk kebutuhan makan anda, hotel ini menyediakan restoran terbuka yang menyajikan berbagai menu Indonesia atau Eropa yang dihasilkan oleh tangan-tangan juru masak yang sangat piawai. Pada waktu-waktu tertentu, bersantap malam di restoran ini anda akan dihibur oleh penampilan memukau para penyanyi yang tergabung dalam "Trio Batak".

Ketenangan dan keindahan suasana di hotel tepian pantai Berawa ini juga sangat pas digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan upacara pernikahan. Penataan bangunan, ruang dan taman yang apik membuat areal ini mudah disulap menjadi tempat yang sangat romatis untuk saling menautkan dan merayakan cinta sejati.

Ada lagi, dari hotel ini anda dapat menyisir pantai berpasir putih menuju Tanah Lot. Dengan berjalan santai, anda dapat menjangkau keindahan Tanah Lot dalam waktu dua jam. Jika enggan berjalan kaki, anda dapat menggunakan kendaraan melalui jalan raya, dengan waktu tempuh tak lebih dari 20 menit.

O ya, setiap bulan hotel ini menetapkan tema tertentu untuk menjiwai sajian menu utama, hiasan-hiasan, bahkan kostum karyawan. Tema-tema tersebut antara lain: Jawa, Sunda, Bali, Sulawesi, Sumatera, dan lain-lain.

Tertarik untuk menginap di situ? Datang saja langsung ke Jalan Pantai Berawa, Canggu. Dari Kuta, ambil arah jalan utama ke Tanah Lot. Selanjutnya, ikuti petunjuk jalan yang tersedia di tempat-tempat strategis.

Atau, kontak dulu bagian reservasi melalui telepon (0361)730280-(0361) 8446330. Bisa juga melalui e-mail: info@legongkeratonhotel.com.

Kunjungi langsung website mereka jika inging tahu tarif kamar atau hendak melakukan reservasi.

Hide

/

Arsitektur Bali, Berdasar Putaran Semesta & Sistem Adat


Oleh : Agung Bawantara

Arsitektur Tradisional Bali berangkat dari konsep penataan ruang sebagai tempat kehidupan masyarakat Bali. Penataan letak, bentuk dan fungsi bangunan tradisional tersebut sangat terkait dengan sikap dan pandangan hidup masyarakat Bali yang. Adat istiadat, kepercayaan dan sistem religi sangat kuat memengaruhi pola arsitektur tradisonal Bali ini.

Konsep arsitektur tradisional Bali telah berkembang secara turun-temurun sejak berabad-abad lampau. Pedoman dasarnya tersurat pada beberapa lontar antara lain lontar Asta Kosala-Kosali dan Asta Patali. Namun pada prakteknya pola tata ruang tersebut mengalami penyesuaian-penyesuaian oleh para undagi (ahli pembuat banguan Bali) mengikuti pergerakan keadaan yang terus berganti. Kini, meski situasi dan kondisi ruang di Bali telah berubah sedemikian hebat, pedoman-pedoman tersebut tetap diacu sebagai dasar pembuatan bangunan tradisional Bali.

Ada beberapa hal yang mendasari konsep arsituktur Bali antara lain orientasi kosmologi (Sanga Mandala), keseimbangan kosmologi (Manik Ring Cacupu), hirarki ruang (Triloka dan Tri Angga). Di antara semua itu, orientasi kosmologi (Sanga Mandala) dianggap sebagai acuan paling dasar. Sanga Mandala adalah konsep pembagian ruang berdasarkan keyakinan akan posisi para Dewa di semesta raya. Konsep ini membagi ruang menjadi sembilan, sebagaimana kompas membagi arah mata angin.

Selanjutnya, dasar keseimbangan kosmologi yang diistilahkan dengan manik ring cacupu. Dalam Bahasa Bali, istiah "manik ring cacupu" mengandung pengertian sebuah mustika (permata mulia) berada di dalam sebuah cupu atau kendi kecil yang terbuat dari logam. Hal ini mengibaratkan semua kekuatan kosmologi memusat ke arah sebuah bangunan atau kompleks bangunan tradisional Bali.

Dasar keseimbangan kosmpologi ini berpegang pada tiga poros penting yaitu: Poros Tri Loka yang membagi ruang menjadi tiga yakni Bhur Loka (alam manusia), Bwah Loka (alam Dewa), dan Swah Loka (alam Tuhan); Poros Ritual sebagai kiblat upacara yakni Timur (arah matahari terbit) dan Barat (arah matahari terbenam); serta Poros Natural berdasarkan letak gunung (utara) dan laut (Selatan).

Semua hal di atas menjiwai penataan ruang-ruang di Bali, yang kemudian hirarkinya disusun berdasarkan Tri Angga, yaitu sistem pembagian zona atau area dalam perencanaan arsitektur tradisional Bali yang membagi ruang menjadi zona Utama yang diposisikan pada kedudukan yang paling tinggi. Dalam tubuh manusia, ruang ini sejajar dengan kepala.

Dua zona berikutnya adalah Zona Madya, yang terletak di tengah (badan) dan Zona Nista, yang terletak di bagian bawah (kaki).

Dasar lainnya adalah dimensi tradisional
, serta dimensi tradisional Bali yang didasarkan pada proporsi dan skala manusia. Misalnya, Saastha, yakni ukuran panjang berdasarkan jarak antara sikut hingga pergelangan tangan. Atau Atapak, yakni ukuran panjang berdasarkan jarak ujung jari kaki hingga bagian belakang tumit. Skala-skala lainnya adalah Atapak Ngandang, Agemel, Acengkang, Aguli, Akacing, Amusti, Adepa, Anyari, Alek, Auseran, Duang Nyari, Adepa, Adepa Agung, dan Atampak Lima. Karena semua ukuran didasarkan pada ukuran organ tubuh, maka orang Bali biasanya mencari undagi dengan proporsi tubuh yang bagus. Mereka enggan menggunakan undagi yang bertubuh tambun karena hasil bangunan yang dibuat cenderung pendek dan melebar.

Alek







Akacing









Aguli







Agemel







Acengkang







Atengan Depa Alit







Atengan Depa agung





Auseran








Atapak







Amusti







Atapak Lima








Sahasta







Petang Nyari






Duang Nyari







Sumber :

- Tulisan ini dirangkum dari berbagai sumber.
- ilustrasi : http://www.babadbali.com/astakosalakosali/astakosala.htm

Hide

/

Tihingan, Desa Pembuat Ensambel Musik Bali

Oleh : Agung Bawantara

Satu di antara sekian daya tarik Bali adalah ensambel musiknya yang khas. Ensambel dengan suara unik dan kaya ragam tersebut dinamakan gamelan. Itulah musik pengiring berbagai jenis seni pertunjukan, ritual dan acara-acara penting lainnya di Bali. Jenis gamelan yang terbuat dari bahan logam kerawang tersebut antara lain Semara Pegulingan, Gender, dan Angklung (Kelentangan). Dari mana alat musik itu di dapat? Tentu saja dari desa-desa pembuat gamelan yang sangat sedikit jumlahnya di Bali. Satu di antara sedikit desa tersebut adalah Desa Tihingan di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

Di desa Tihingan pembuatan gamelan dikerjakan mulai dari tenaga kasar sampai tenaga ahli yang khusus untuk menyelaraskan nada-nada gamelan tersebut. Di situ terdapat dua kelompok pandai gamelan (masyarakat kerap menyebutnya pande gong) yang sangat berpengalaman. Hampir seluruh perangkat gamelan di Bali diproduksi oleh kedua kelompok tersebut.

Desa Tihingan terletak sekitar tiga kilometer kea rah barat pusat kota Semarapura. Dari obyek wisata Kertha Gosa atau Monumen Puputan Klungkung, anda dapat mencapainya baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, dalam waktu kira-kira sekitar delapan menit saja ke arah barat mengikuti jalan utama. Tiba di simpang lima yang di tengahnya ada patung Dewi Saraswati, teruslah ambil jalan lurus mengarah ke arah Barat.

Meski sangat berperan selama berabad-abad terhadap keberlangsungan kesenian di Bali, Desa Tihingan tidak ditempatkan pada posisi penting dalam kepariwisataan Bali. Karena itu hingga kini desa tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai sebagai obyek wisata. Tidak ada WC umum, kios souvenir, kios makanan dan minuman, penginapan dan areal parkir khusus di situ.

Saat ini pelancong yang datang ke desa ini adalah mereka yang sengaja berkunjung ke desa Tihingan karena berminat dengan perangkat gamelan untuk dibawa ke negerinya. Pengunjung lain adalah rombongan yang menyediakan paket wisata alternatif yakni mengunjungi tempat-tempat menarik yang tak lazim dikunjungi para pelancong pada umumnya.

Untuk membuat satu set gamelan lengkap (biasa disebut satu barung) yang terdiri dari jegogan, jublag, pemada, kantil, reong, tawa-tawa, dan kempur, diperlukan waktu sekitar tiga bulan. Harga satu barung gamelan mencapai hingga Rp 200 juta, bahkan lebih. Sepasang kendang (perkusi) yang melengkapi ensambel tersebut didapatkan dari pengrajin khusus yang terdapat di banyak desa lain di luar Desa Tihingan.

Bahan Pelengkap Tulisan:
Pembuatan Gamelan Bali
Gamelan

Hide