/

Tihingan, Desa Pembuat Ensambel Musik Bali

Oleh : Agung Bawantara

Satu di antara sekian daya tarik Bali adalah ensambel musiknya yang khas. Ensambel dengan suara unik dan kaya ragam tersebut dinamakan gamelan. Itulah musik pengiring berbagai jenis seni pertunjukan, ritual dan acara-acara penting lainnya di Bali. Jenis gamelan yang terbuat dari bahan logam kerawang tersebut antara lain Semara Pegulingan, Gender, dan Angklung (Kelentangan). Dari mana alat musik itu di dapat? Tentu saja dari desa-desa pembuat gamelan yang sangat sedikit jumlahnya di Bali. Satu di antara sedikit desa tersebut adalah Desa Tihingan di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

Di desa Tihingan pembuatan gamelan dikerjakan mulai dari tenaga kasar sampai tenaga ahli yang khusus untuk menyelaraskan nada-nada gamelan tersebut. Di situ terdapat dua kelompok pandai gamelan (masyarakat kerap menyebutnya pande gong) yang sangat berpengalaman. Hampir seluruh perangkat gamelan di Bali diproduksi oleh kedua kelompok tersebut.

Desa Tihingan terletak sekitar tiga kilometer kea rah barat pusat kota Semarapura. Dari obyek wisata Kertha Gosa atau Monumen Puputan Klungkung, anda dapat mencapainya baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, dalam waktu kira-kira sekitar delapan menit saja ke arah barat mengikuti jalan utama. Tiba di simpang lima yang di tengahnya ada patung Dewi Saraswati, teruslah ambil jalan lurus mengarah ke arah Barat.

Meski sangat berperan selama berabad-abad terhadap keberlangsungan kesenian di Bali, Desa Tihingan tidak ditempatkan pada posisi penting dalam kepariwisataan Bali. Karena itu hingga kini desa tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai sebagai obyek wisata. Tidak ada WC umum, kios souvenir, kios makanan dan minuman, penginapan dan areal parkir khusus di situ.

Saat ini pelancong yang datang ke desa ini adalah mereka yang sengaja berkunjung ke desa Tihingan karena berminat dengan perangkat gamelan untuk dibawa ke negerinya. Pengunjung lain adalah rombongan yang menyediakan paket wisata alternatif yakni mengunjungi tempat-tempat menarik yang tak lazim dikunjungi para pelancong pada umumnya.

Untuk membuat satu set gamelan lengkap (biasa disebut satu barung) yang terdiri dari jegogan, jublag, pemada, kantil, reong, tawa-tawa, dan kempur, diperlukan waktu sekitar tiga bulan. Harga satu barung gamelan mencapai hingga Rp 200 juta, bahkan lebih. Sepasang kendang (perkusi) yang melengkapi ensambel tersebut didapatkan dari pengrajin khusus yang terdapat di banyak desa lain di luar Desa Tihingan.

Bahan Pelengkap Tulisan:
Pembuatan Gamelan Bali
Gamelan

RSS Feed

0 Comments for Tihingan, Desa Pembuat Ensambel Musik Bali

Leave a comment!