Archive for August 2010

/

Warung Merthasari, Cikal Bakal Menu Pesinggahan

Oleh: Maria Ekaristi

Telah banyak pemberitaan mengenai Warung Makan "Mertha Sari" ini. Namun dari semua itu nyaris tak ada yang mengabarkan bahwa warung makan yang terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung ini merupakan rumah makan yang menginspirasi puluhan rumah makan di Bali untuk menyediakan paket nasi dengan lauk lempet dan sate languan. Lempet adalah pepes ikan tongkol dengan bumbu khas Bali (baca: Pesingahan). Sedangkan Sate Languan adalah sate lilit berbahan ikan tongkol dengan bumbu dan cara pengolahan yang khas pula. Pada dasarnya bumbu kedua jenis lauk tersebut adalah serupa. Keduanya dibumbui cabai, terasi, garam, bawang merah, bawang putih, gula merah, dan jeruk limau. Pengolahan ikannya pun serupa, sama-sama dilumatkan bersama bumbunya dan di panggang di atas bara. Bedanya, lempet dibungkus dengan daun pisang, sedangkan sate languan dililitkan pada batang yang terbuat dari pelepah kelapa atau bambu.






Di Warung Makan Mertha Sari, lempet dan sate languan dihidangkan untuk menemani seporsi nasi putih bersama sayur kacang panjang berbumbu kalas, sup ikan berbumbu rempah, sambal matah, dan kacang tanah goreng. Semua hidangan tersebut memiliki cita rasa yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Karenanya, akan terasa ada sesuatu yang kurang jika satu di antara hidangan tersebut tidak tersaji.

Warung Makan Mertha Sari sendiri berada di sisi timur Desa Pesinggahan, sebuah desa yang berdekatan dengan beberapa kampung nelayan seperti Kusamba, Goa Lawah dan Wates. Cukup mudah untuk menemukannya. Dari Kuta, letaknya sekitar 45 kilometer ke arah timur. Dengan mobil berkecepatan sedang, melalui jalan by pass Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, anda membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Ancar-ancarnya, begitu tiba di kampung nelayan Kusamba, teruslah ke arah timur menuju obyek wisata Goa Lawah. Sekitar tujuh menit dari situ, anda akan menjumpai pertigaaan dengan penunjuk jalan yang cukup terlihat. Ada juga di sekitar situ papan nama “Warung Mertasari Pesinggahan” terpampang cukup mencolok. Berbeloklah ke kiri dan melaju ke utara sekitar 500 meter, anda sudah menemukan warung menu ikan yang kondang itu.

Suasana warung itu cukup nyaman. Namun beberapa tamu merasakan sedikit gerah. Mungkin pada saat-saat tertentu cuaca di daerah pantai memang terasa menyengat. Ketika datang, saya sendiri merasakan suasana warung dengan bangunan terbuka dan berada di areal dengan puluhan pohon nyiur itu, cukup menyenangkan.


Areal warung makan dibagi menjadi dua. Areal utama berukuran besar dan terdapat 17 balai-balai bambu yang dirancang bagi tamu yang senang makan dengan posisi duduk bersila. Sedangkan areal satunya lagi berukuran lebih kecil, terletak lebih di tengah. Di sana terdapat beberapa meja dan kursi untuk para tamu yang lebih menyukai makan bertatakan meja sebagaimana di restoran-restoran pada umumnya.

Sekadar menunjukkan cukup terkenalnya warung makan makan ini, Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan beberapa selebriti ibu kota pernah singgah di ikon desa pesinggahan ini. Sayang sekali saya tak bisa menuliskan lebih banyak mengenai pemilik Warung Mertha Sari ini. Informasi yang saya miliki sekadar bahwa rumah makan ini didirikan oleh Ibu Wayan Joni pada tahun 1996. Soalnya, ketika saya bertanya mengenai riwayat rumah makannnya, dia mengatakan bahwa sudah banyak wartawan yang menulis tentang itu. Barangkali Bu Wayan sedang lelah karena sangat sibuk melayani tamu-tamu yang berjubel di warungnya.

Hide

/

Lawatan Maestro Tango, dari Legian ke Kemang Selatan

Oleh: Maria Ekaristi

Maestro Tango dunia, Jorge Torres, akan melawat ke Indonesia dan melakukan serangkaian pertunjukan dan pelatihan. Lawatan yang bertajuk “The Passion of Tango Night” itu diawali dari Bali yakni dengan melakukan workshop dan pelatihan privat di Kumala Pantai Hotel, Jalan Werkudara, Double Six, Legian Kaja, pada tanggal 13-15 September 2010. Kemudian, acara dilanjutkan ke Surabaya pada tanggal 19-20 September 2010 juga dengan kegiatan workshop dan pelatihan privat. Acara akan dilakukan di Empire Palace, Jl Blauran Surabaya. Terakhir, sang maestro akan memberi workshop dan pelatihan provat selama lima hari di Jakarta yakni sejak tanggal 22-27 September 2010. Di ibukota, Jorge yang tampil bersama istrinya, Chino Hara, memusatkan kegiatannya di Alexandra’s House, Jl Kemang Selatan V No. 3 Jakarta Selatan.

Jorge Torres adalah seorang maestro Tanggo dunia. Ia mulai belajar menari pada usia tiga tahun saat Norberto Guichenduc, penari balet kenamaan, datang ke kampung halamannya di Argentina. Di bawah bimbingan Norberto, Jorge belajar balet klasik, tango dan teknik performance. Sebelum lulus dan menjadi guru tari, Jorge memulai karir profesionalnya di Teatro Colon Buenos Aires, sebuah tempat pertunjukan Tango yang sangat terkenal di dunia.

Selain kepada Norberto Guichenduc, Jorge Torres juga belajar tari dari maestro lain seperti Rodolfo Dinzel, Pepito Avellaneda, dan Antonio Todaro.

Dalam perjalanan kariernya, Jorge tercatat di puluhan event bergengsi di Argentina bersama orkestra Tango terkenal Sexteto Mayo. Pertunjukan-pertunjukan bergengsi lainnya antara lain Imagenes, Tango & Panoramas, La Posada del Tango, Tangokinesis, Tanguisimo 91, Tango Tango, Viva Tango, Tango Passion, Buenos Aires Tango Show, Tango Seduccion, dan The Broadway and International Hit Forever Tango dimana dia didaulat sebagai pemimpinnya sejak 1995. Jorge juga tercatat telah mengkoordinasikan acara seperti World Tango Week di Tokyo dan mengorganisir acara heboh yang menghadirkan para legenda Tango. Catatan lainnya, Jorge juga menjadi anggota juri pada World Championship of Argentinean Tango di Buenos Aires (2003) dan USA Tango Championships (2007, 2008 dan 2009).

Selain belajar tari, Jorge juga mendalami Reiki dan Aikido sehingga ia mampu memahami dan mengendalikan energi sendiri dan menggunakannya sehingga dapat bersantai dan mendapatkan kepuasan saat menari. Hal inilah yang kemudian ia tularkan kepada seluruh murid yang belajar padanya.

Kini Jorge yang sejak awal 1995 menjadi bagian dari pertunjukan tetap Forever Tango --tari yang banyak dinominasikan sebagai koreografi terbaik dibeberapa jang bergengsi, terus berkeliling dunia untuk mengajar dan menginspirasi orang tentang seni Tango Argentina. Kini, bersama istrinya, Chino Hara, dia mukim di New York.

Selengkapnya jadwal acara yang penyelenggaraannya dikomandani oleh Ratih Soe Kosasie dan didukung penuh oleh Ny. Triesna Jero Wacik ini adalah sebagai berikut:

BALI (12-17 September 2010)
12 Sept (08.00) : Welcoming Milonga di Ristorante Italia Kumala Pantai, Legian
13 – 16
Sept : Workshop/Private lesson – Kumala Pantai Hotel
17
Sept (08.00) : THE PASSION OF TANGO NIGHT – Ristorante Italia Kumala Pantai

SURABAYA (18 - 21 September 2010)
18 Sept (09.00) : THE PASSION OF TANGO NIGHT – Empire Palace – Jl. Blauran Surabaya
19 – 20
Sept : Workshop / Private Lesson (tentative)

JAKARTA (21 - 30 September 2010)
21
Sept (09.00) : Welcoming Milonga, The Only 1 Club FX Sudirman Building, Jakarta
22
Sept : Workshop / Private Lesson – Alexandra’s House, Jl Kemang selatan V No. 3 Jakarta Selatan
23
Sept (08.00) : THE PASSION OF TANGO NIGHT – The Mulia Hotel, Jakarta
24
Sept (09.00) : Milonga The Only 1 Club FX Sudirman Building, Jakarta
25 - 29
Sept : Private lesson – Alexandra’s House, Jl Kemang selatan V No 3 Jakarta Selatan
30 Sept : Farewell Milonga – Alexandra’s House, Jl Kemang selatan V No 3 Jakarta Selatan


Alamat Kontak:
Bali
Kumala Pantai Hotel
Jl. Werkudara, Double Six, Legian Kaja
Telp (0361) 755500

Surabaya
Empire Palace, Jl Blauran, Surabaya
Telp 081259329001

Jakarta
Alexandra’s House, Jl Kemang Selatan V No 3
Jakarta Selatan
Telp (021) 71792629

Hide

/

Sore Sepanjang Ramadhan di Kota Denpasar



Oleh: Agung Bawantara

Ini adalah pemandangan yang selalu berulang di beberapa ruas jalan Kota Denpasar setiap kali bulan Ramadhan tiba. Yaitu, dagang-dagang makanan “dadakan” di pinggiran jalan yang buka mulai jam empat hingga jam enam petang. Mereka menjual beragam makanan dari kolak, kacang hijau, es kelapa muda, es cendol, nasi bungkus, dan aneka penganan lainnya. Semua makanan itu dibungkus dalam kemasan yang praktis dan mudah dibawa. Untuk siapa makanan-makanan itu? Tentu saja untuk umat Islam yang tengah menjalani ibadah puasa.

Ruas jalan yang paling padat dengan dagang makanan musiman tersebut adalah Jalan Jenderal Sudirman sisi selatan. Yakni, dari depan Mal Matahari hingga selatan Kampus Pusat Universitas Udayana.Di ruas jalan yang panjangnya kurang dari satu kilometer tersebut terdapat tak kurang dari 25 dagang. Mereka menempatkan dagangannya dengan caranya masing-masing. Ada yang di atas meja kecil, ada yang di atas sepeda motor, ada juga di kabin mobil.

Ruas jalan lainnya yang juga ramai pedagang musiman ini antara lain adalah Jalan Nusa Kambangan, Jalan Subur, Jalan Diponegoro, dan Jalan Pemogan.

Menurut Shanti, yang berjualan kolak, kacang hijau dan cendol di Jalan Jenderal Sudirman, sesorean dia bisa menjual 50 gelas. Setiap gelas ia bandrol dengan harga Rp2500. Jumlah pembeli ini menyurut di bandingkan pada hari-hari pertama puasa.

“Saat itu saya bisa menghabiskan 80 hingga 100 gelas,” ungapnya. Menurut gadis berjilbab yang bermukim di Jalan Tukad banyuasri ini, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, semakin mendekati Idul Fitri jumlah pembeli pun semakin surut.

Berbeda dengan Shanti, Aminah yang berjualan di Jalan Imam Bonjol tetap ramai pembeli dari awal puasa hingga hari ke sekian. Bahkan, ia memperkirakan hingga sepekan menjelang Lebaran pun dagangannya bakal tetap laris manis. Perempuan paruh baya yang berjualan dibantu oleh anak lelakinya ini menjual tak kurang dari 20 jenis makanan dari jenis yang basah (segar) hingga awetan. Harga makanan itu bervariasi antara Rp500 hingga Rp2500. Sayang Aminah enggan menyebutkan secara tegas jumlah omset yang ia raup setiap harinya.

“Alhamdulillah, cukup untuk bekal hari rayalah,” ucapnya sembari tersenyum sumringah.

Kalau pas berlibur di Bali pada bulan Ramadhan, mungkin menarik menyinggahi dan menjajal penganan olahan dagang-dagang musiman ini.

Hide

/

Rayakan HUT Kemerdekaan ala BCC

Oleh: Agung Bawantara

Ini adalah cara Bali Creative Community (BCC) untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dan Bulan Ramadhan di Bali. Mereka menyelenggarakan Garage Sale yang menjual barang-barang second hand layak pakai maupun barang-barang baru dengan harga miring. Acara ini akan digelar pada hari Sabtu, 21 Agustus 2010 sejak pukul 15.00 Wita hingga selesai.

Koordinator acara, Ida Ayu Kencanawati, mengatakan bahwa Garage Sale yang digelar di Pelataran Parkir Matamera Communications, Jalan Imam Bonjol 467 Denpasar ini meliputi fashion & accessories, furniture, buku, majalah, mainan anak-anak, CD musik, lukisan, benda-benda koleksi, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.

“Kami akan lebih happy, jika barang barang second hand yang dijual di acara ini berkaitan dengan upaya mengampanyekan program reuse yang merupakan komponen penting dalam penyelamatan lingkungan,” imbuhnya.

Dayu juga mengatakan bahwa harga barang-barang yang dijual di ajang tersebut benar-benar miring. Ia menyontohkan harga produk-produk Asia Line Bali akan dilego dengan harga antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Bahkan, lampu yang biasanya dibandrol Rp650 ribu, di situ dijual dengan harga Rp100 ribu saja. Asia Line Bali adalah sebuah perusahaan kerajinan di Bali yang produk-produknya sangat kondang di manca negara.

Jika hari itu anda kebetulan sedang melancong di Denpasar, dan berminat mendapatkan barang-barang koleksi yang unik, datanglah ke acara ini. Informasi lebih lanjut, hubungi saja Ida Ayu Kencanawati di nomor telepon (0361) 759282 atau e-mail: dayu@be-do.org

Hide

/

Melancong Sembari Membersihkan Hati

Oleh: Agung Bawantara

Bali memang menyenangkan untuk berwisata. Alamnya yang cantik dan kebudayaannya yang beraneka membuat pulau ini selalu menarik untuk dikunjungi. Tidak semua pelancong datang ke Bali hanya untuk bersenang-senang dan memanjakan diri. Sebagian di antaranya juga ingin melengkapi liburan mereka dengan “membersihkan hati” melalui sumbangan-sumbangan kepada orang-orang yang tak beruntung yang berada di Pulau Dewata yang menawan ini.

Di bawah ini daftar Panti asuhan dan yayasan sosial yang menunggu uluran tangan para dermawan yang hendak “membersihkan hati” dengan berbagi rejeki…

Denpasar & Badung

Panti Asuhan Tunas Bangsa
JL. Gunung Seraya I / 25 Blok VI Perumnas Monang-Maning Denpasar
Telp/Fax. (0361) 482430

Panti Asuhan KH. Mas Mansur
Jalan Tukan Pule 7A Sesestan – Denpasar
Telp. (0361) 236416

Yayasan Panti Asuhan Ar Ruhama
Jalan Pulau Batanta Gg Penataran Sari, Denpasar
Pengelola : Sahdan,Spdi

Panti Asuhan Muhammadiyah Denpasar
Jalan Penataran Sari 20 Br Seblanga
Telp. (0361)483385

Panti Asuhan Muhammadiyah
Jl. Buton 4 Denpasar, Bali

Panti Asuhan Al Islam
Yayasan Hidayatullah Denpasar
Jl. Raya Pemogan Denpasar
Telp. (0361) 725075/ 7976994

Rumah Asuh Madani Bali
Jl. Gunung Talang No 57 Denpasar
Telp. 8713311

Panti Asuhan Tunas Bangsa
Jalan Gunung Seraya I No. 25 Denpasar
Telp. 0361-482430
http://www.tunas-bangsa.com
tunasbangsadps@gmail.com
Rekening : Bank BNI # 0049258976
a/n Drs. H. Muhsan Effendi

Panti Asuhan Hindu Dharma Jati II
Jl.Trengguli, Penatih,Denpasar-Timur.
Telp. 0361-461781
Pengelola: Wayan Nika.
Panti asuhan ini menampung dan mendidik anak-anak terlantar
Di panti ini, pada siang hari anak-anak dibekali keterampilan menjahit, membuat bakso, atletik, seni tari. Pada petang hari mereka diberi pendidikan formal oleh guru-guru pengajar bantuan. Anak asuh yang sudah dewasa diberi tugas mengasuh anak panti asuhan yang masih kecil (balita). Tenaga pengajar diberi gaji oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Rekening : Bank Mandiri
# 145 00020 81046

Yayasan Sosial & Panti Asuhan "Elisama"
Pengelola: Ms. Ester
Jalan Batas Dukuh Sari,Gang Dara No. 2, Sesetan,
Denpasar Selatan 80223,Bali
Telp. 0816 470 8665
Email: elisama_orphanage@hotmail.com

Yayasan Senyum Bali
Jl.Pulau Aru No. 9 Sanglah, Denpasar 80114
Telephone/Fax +62 361 233 758
email: info@senyumbali.org
www.senyumbali.org
Bergerak di bidang kesehatan di Bali dan pulau-pulau Indonesia Timur.
Mendapat sokongan peralatan medis dari Pemerintah Australia.


Tabanan

Panti Asuhan “La-Royba”
Desa Meliling Kerambitan Tabanan
Telp. (0361) 420566, 081 23973105
Fax. (0361) 810212

Hikmah Foundation
Desa Candi Kuning, Bedugul
Telp. 08123603759

Panti Asuhan Salam
Jalan Rama Gg.1/No. 9 Tabanan
Telp. (0361)810086
Pengelola Gusti Ketut Suardana
Penampung anak-anak berusia 6- 18 tahun


Jembrana

Panti Asuhan “Yatana Mustakim”
Jl. Udayana no. 333 Negara
Telp. (0365) 41339
Pengelola : M. Yasin, SAg

Panti Asuhan Muhammadiyah
Jl. Udayana No. 80 Negara
Telp/fax (0365) 40008

Panti Ashuan Alas Kasih
Jalan Ngurah Rai No. 139 Negara,
Telp. (0365)41168 atau 08155711391.

Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim & Pesantren Al Qodiri IX
Kampung Madura, Ds. Candi Kusuma,Melayu, Jembrana
Pengelola: Jaja Nursubagja
Telp. 0813386459391

Buleleng

Panti Asuhan “Amanah”
Yayasan ihya ulumudin
PO. Box no. 800/Singaraja Kode Pos 81108
Desa Tegalinggah Kecamatan Sukasada

Panti Asuhan Yayasan Yatim Piatu Singaraja
Jl. Patimura Kampung Bugis, Singaraja

Panti Asuhan “Al Iman”
Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada, Buleleng
Telp. 0362-7000241

Panti Asuhan “Miftahul Ulum”
Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada
Telp. 08123987307/082.3612008

Karangasem

Panti Asuhan “Hikmatul Kubro”
Kampung Sindhu, Desa Sidemen
Jl. Bangbang Biaung Satria 15 B

Panti Asuhan Yassika
Yayasan Sosial Silaturahmi Karang Asem
Jl. Sudirman, Amlapura
Telp. (0363) 21768


Gianyar


Panti Asuhan “Yappenatim”
Jl. Astina Timur, Gianyar 80511
Telp. (0361) 943470
Fax (0361) 948844


Klungkung

Panti Asuhan Semara Putra Klungkung
Pengelola: I Wayan Subaga
Telp. 08126409989
Rekening: BCA Cabang Kuta # 7720049605
a/n I Wayan Subaga

Yayasan Gati Insani
Jl. Patimura iv/10 Semarapura 80711

Panti Asuhan Fajar Dua
Jl. WR Supratman I No. 1
Telp. (0366) 23324, 022079
Pengelola: Ahmad Najib



Palang Merah Indonesia Bali
Telp. (0365) 40008
Website: http://www.pmibali.or.id

Hide

/

Hubungkan Empat Kabupaten, Trans Sarbagita Mudahkan Backpackers

Oleh : Maria Ekaristi

Sebentar lagi berwisata di Bali terasa lebih nyaman dengan adanya sistem transportasi baru yang mengubungkan beberapa kabupaten dengan satu layanan kendaraan umum, yakni “Trans Sarbagita”. “Sarbagita” merupakan singkatan dari nama-kota-kota yang dihubungkan oleh angkutan baru tersebut yaitu Denpasar, Badung, Ginyar, dan Tabanan. Ini merupakan solusi mengatasi kemacetan di Denpasar dan sekitarnya yang membuat perjalanan berwisata menjadi sangat terganggu.

Sebagai fasilitas pelengkap sistem transportasi baru tersebut, kini telah mulai dipersiapkan halte, rambu dan marka jalan. Proyek gabungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali ini telah dirancang sejak 2009. Rencananya, akan melayani 17 trayek utama yang berbasis bandara, wisata dan komuter.

Trayek awal yang disiapkan adalah Batubulan-Nusa Dua, Batubulan-Bandara Ngurah Rai dan Puputan Badung-Garuda Wisnu Kencana. Trayek ini akan dilayani dengan 50 bus, dan total akan ada 56 halte di seluruh trayek.

Dalam operasionalnya, Pemerintah menggandeng para sopir angkutan umum yang akan dihapuskan begitu Trans Sarbagita beroperasi. Nantinya, agkutan-angkutan umum tersebut akan diberdayakan sebagai feeder di trayek cabang dan ranting yang mengangkut penumpang dari perumahan hingga ke halte dan sebaliknya .

Menurut Kepala Dinas Provinsi Bali, I Made Santha, Pemerintah akan menyubsidi Trans Sarbagita sehingga tarif angkutan tersebut akan murah.

“Sekitar Rp 3.500, jauh-dekat,” paparnya.

Jika tidak ada halangan, imbuh Santha, angkutan ini sudah beroperasi pada November 2010. Bus-bus tersebut akan beroperasi selama 10-18 jam dalam sehari.

Jadi, para bag packers akan lebih leluasa menikati wisata di Bali tanpa harus pusing dengan penyewaan kendaraan, karena angkutan umum saat ini langka dan mahal.

Hide

/

"Eda Ngaden Awak Bisa", Pesan untuk Rendah Hati

Jangan merasa diri pandai
Biar orang lain menilai
Hidup ibarat menyapu
Sampah ada selalu
Hilang sampah, debu beribu-ribu
Meski pintar, berjuta hal belum kau kenal

Bait di atas merupakan terjemahan dari syair Pupuh Ginada. Syair tersebut sangat populer di masyarakat Bali, terutama pada generasi yang lahir tahun 1970-an.

Pupuh Ginada adalah salah satu tembang dari Sekar Alit, yaitu tembang-tembang Bali yang diperuntukkan mengiringi dolanan anak-anak atau sebagai lagu buaian pengantar tidur.

Syair asli tembang tersebut adalah:

Eda ngadèn awak bisa
depang anakè ngadanin
geginane buka nyampat
anak sai tumbuh luhu
ilang luhu bukè katah
yadin ririh liu enu paplajahan


Oleh banyak pengamat sastra di Bali, syair ini merupakan petuah agar kita selalu bersikap rendah hati dan selalu bergiat untuk belajar dan menempa diri. Meskipun dalam prakteknya, syair ini kerap digunakan untuk ‘membungkam’ kritik demi menjaga harmoni dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenai tembang, di Bali terdapat berbagai jenis tembang yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Masyarakat Bali membedakan seni suara vokal ini menjadi empat kelompok yaitu Sekar Rare yang meliputi berbagai jenis lagu anak-anak yang bernuansa permainan; Sekar Alit atau tembang macapat yang menyakup jenis-jenis tembang yang diikat oleh hukum padalingsa (jumlah baris dan jumlah suku kata); Sekar Madya atau kekidungan yang meliputi jenis-jenis lagu pemujaan; dan Sekar Agung yang meliputi lagu-lagu berbahasa Kawi yang diikat oleh hukum guru-lagu (suara panjang-pendek).

Tulisan Terkait:
Utsawa Dharma Gita, Olah Vokal Plus Keimanan

Hide